oleh : HarFadhillah
Aku bertemu dirimu diantara sendunya raut mentari, diantara dinginnya lantai-lantai masjid dan heningnya tangan yang biasa kutengadahkan.
Aku bersandar di sana.. di tempat biasa kau bersandar.. menunggu dzikir ini ku tuntaskan..
Ku tarik nafasku dalam.. lalu ku memejam dan tetiba kau hadir dalam ingatan, memenuhi seisi kelopak mata dan tak lepas dari retina..
Keadaan yang pernah ku kubur dalam kini merangkak ke permukaan.. saat kau dan dirinya bertemu untuk pertama kalinya dalam ruang hampa.. bukan udara tapi kata.
Bukankah pandangan kalian pernah dipertemukan, tak kosong.. tak juga penuh, hanya seisi lempengan CD yang tak sempat untuk diberi.. lalu kau hancurkan bersama tangisan.
Kau yang pernah membiarkannya hidup dan subur dalam terangnya lilin hati.. kau tau lilin itu akan padam atau dapat membakar keadaan.. bukankah yang paling menyakitkan dari pertemuan.. adalah kau tau perihnya sebuah perpisahan.
Aku tak habis pikir, sekejam itukah dirimu membiarkannya meneteskan linangan.. Membuat sebuah peluang.. tentang hilangnya sebuah harapan, tentang masa-masa panjang hari tanpa penyesalan.
'Buku dan peta' kata kunci dari semua kejadian ini.. itulah kesalahanmu kau tinggalkan sebuah keabadian hadir mempertemukan kalian..
Untukku di masa itu, pergilah dari hidupku dan jadilah masa depanku.. Bukan untuk bersama hanya.. ah sudahlah
Tidak ada komentar: