Hipnotis Bukan Sihir

Hipnotis Bukan Sihir
“Coba kamu baca ini (sambil saya tunjukkan tulisan dari sebuah buku dengan jarak pandang kurang lebih 1.5m)”. Kalimat ini saya ajukan kepada seorang anak kelas 6 SD dan kelas 12 sehabis saya menghipnotis mereka, dengan sebuah latihan dalam alam bawah sadar untuk melatih otot mata mereka. Dahsyatnya mereka yang matanya min 1-1,5 dapat membaca tulisan itu tanpa kaca mata. Lalu saya meyakinkan mereka dengan pertanyaan, “coba kamu jawab dengan jujur, bagaimana mata kamu saat ini ?”. Mereka mengaku matanya lebih jernih dan mereka mengatakan bahwa sebelumnya mata mereka belum pernah sefokus ini. Saya berdecak dalam dada, benarkah yang terjadi ini.
Selanjutnya, ada seorang anak wanita kelas 11 SMA, dia adalah seorang anak Cheers di sekolahnya, dia minta dihipnotis dengan tujuan ingin keluar dari kebiasaannya berkata kotor. Lalu saya memberikan sugesti untuk melihat dampak dari perbuatannya dengan menggiring alam bawah sadarnya melalui ilustrasi sosok amal baik dan amal buruk. Saat dihipnotis anak ini berderai air mata, teman-temannya yang menyaksikan kaget karena, anak ini terkenal sangat garang dan ‘nakal’. Setelah saya bangunkan, saya mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperkuat sugesti, kemudian anak ini menangis dengan air mata yang membanjiri raut wajahnya, dia menangis tanpa henti, teman-teman sekelasnya yang menyaksikan hal tersebut tidak sedikit yang memeluknya dan ikut terbawa tangisan itu.

Keesokan harinya, teman-temannya menghampiri saya dan mengaku anak ini sangatlah baik, saat di sebuah restoran ia bahkan mengelap air minum yang terjatuh oleh seorang lelaki di lantai dekat dirinya. Ia sendiri pun mengaku sekarang jadi rajin belajar dan rajin beribadah, dirinya jadi mudah tersentuh dan peka terhadap perasaan orang lain. Lalu saya katakan, orang baik itu mudah menangis dan sulit terbahak.

Keesokan harinya, teman anak perempuan ini yang juga anak Cheers minta dihipnotis. Ia minta agar mudah mengingat barang-barang yang ditaruhnya dan rajin belajar. Lalu, saya memberikan sugesti, menggiring alam bawah sadarnya melihat angka 100 besar dan optimis semua tugas, ulangan, dan kehidupannya bernilai 100. Saat saya bangunkan ia langsung berjalan, teman-temannya bertanya mau kemana ?. Ia menjawab ingin mengerjakan tugas dan mau belajar. Beberapa jam kemudian teman-temannya menghubungi saya minta agar anak ini dikembalikan. Karena ia terus menangis minta keluar dari Cheers dan mau masuk ROHIS juga KIR. Bahkan yang membuat saya tertawa anak ini mengajukan syarat, kalau tidak diijinkan keluar dari Cheers ia minta untuk diperbolehkan berkerudung bahkan saat tampil. Padahal sama sekali saya tidak menyingguh hal tersebut dalam sugesti yang saya berikan.

Ada lagi seorang anak laki-laki kelas 11 SMA yang minta di hipnotis, karena ia sulit sekali belajar. Maaf kalau saya boleh menggambarkan, anak ini menghafalkan satu istilah saja itu sangat sulit. Lalu saya pun membawa alam bawah sadarnya dengan melihat situasi kelas dengan menggambarkan anak ini sangat pintar di kelas, lalau saya bawa ke situasi pengambilan raport dan teman-temannya
menyalaminya memuji nilai-nilainya paling tinggi. Kemudian, saya gambarkan syarat-syarat jika benar-benar ingin pintar harus rajin ibadah dengan keimanan yang mendalam, rajin belajar di rumah dan seterusnya. Lalu anak ini saya bangunkan, kemudian saya uji dengan menghafal nomor HP saya, dahsyat ia dapat menghapalnya dengan baik. Lalu saya uji lagi dengan istilah-istilah iapun dapat menghafal dengan baik, lalu saya uji ingatan jangka panjangnya dengan bertanya nama-nama teman dan gurunya sewaktu SD, dia menyebutkannya sampai-sampai saya harus memberhentikannya. Lalu saya bertanya, apakah sebelumnnya kamu sudah hafal ?. Ia mengaku sebelumnya sudah lupa dengan nama-nama tersebut.

Ketika selesai dan sebelum saya mengipnotis, saya meyakinkan hal ini adalah murni pertolongan Allah dan ini adalah kemampuan alam bawah sadar yang dapat menguatkan semangat, sikap optimis, dan keyakinan tentang kemampuan yang Allah berikan kepada dirinya, saya selalu mengatakan ‘hipnotis itu bukan sihir, bukan kehebatan sang penghipnotis, tapi ini pertolongan Allah”
Sudah lebih dari 60 orang yang telah saya hipnotis termasuk keluarga dan istri saya sendiri, muslim maupun nonmuslim. Mari saya bawa pemikiran anda mengenai judul yang saya tulis
1. Apa benar, jika ketika seseorang jatuh dari motor lalu tangannya terluka, robek, tulangnya retak, bahkan patah. Saat ia terjatuh ia tidak merasakan sakit, lalu ketika ia menoleh atau orang ada yang memberitahukan lukanya/darahnya ia langsung merasakan sakit yang sebelumnya tidak ia rasakan ?
2. Apa benar, anda pernah membuka mata anda tapi ketika anda ‘bengong’ yang tampak dipikiran anda adalah hal lain?
3. Lihat dua orang yang satu suka pedas lalu satunya mudah sekali kepedasan, apakah lidah mereka berbeda ?, kalau ia kenapa seseorang yang sebelumnya tidak suka pedas bisa jadi suka ?
Sebenarnya, masih banyak pernyataan yang menerangkan mengenai judul yang saya buat. Saya pun tidak sanggup menjelaskan dengan tererinci bahwa ‘hipnotis bukan sihir’. Karena saya hanya tau teknik dasar menghipnotis tanpa diajarkan penjelasan ilmiahnya.

Saya mengajak anda, untuk mencerna hal ini. Karena, saya sadar banyak orang tua yang mengaku anaknya sulit belajar, hari-harinya dilalui dengan bermain game, kata-katanya kasar, malah beribadah, sulit mencerna pelajaran atau mereka yang sulit bangkit dari keterpurukan, mudah mengeluh, sulit bersyukur, dan lain sebagainya. Bukankah orang-orang tua sering berkata “kebanyak penyakit itu datang dari pikiran”.
Jika saja kita cepat menyadari, seberapa sulitnya sih untuk setiap malam belajar, membaca buku, tersenyum, mudah memaafkan ?

Saya sering berkata kepada anak-anak. “kamu bisa bersikap baik dengan saya, saya suruh kamu ini itu kamu turuti, lalu kenapa orang tua kamu meminta hal yang lebih ringan dari saya kamu enggan, kamu mudah marah kepada mereka”.. Ya mungkin ini juga yang sering kita alami. Kita baik dengan dosen/bos tapi sulit baik dengan keluarga.
Mudah-mudahan tulisan ini ditanggapi positif dan dapat menghentakan alam bawah sadar kita untuk yakin, bahwa kita orang baik, bukan orang malas , dan bisa lebihi ‘hebat’ dari orang-orang saat ini kita anggap ‘hebat’
Hipnotis Bukan Sihir Hipnotis Bukan Sihir Reviewed by Julia Febrianti-Haris Fadhillah on Oktober 03, 2014 Rating: 5

1 komentar:

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.