Batas Senja


oleh : HarFadhillah

Pekikan perjuangan menghiasi langit Indonesia
Memperjuangkan curah hati paling jujur dari para ibu penghasil penerus bangsa
Kaum muda bergelora menitikan air mata
Berharap ibu merelakan perjuangan mereka
Jika ujungnya peluru menembus dada dan kepala
Berharap surga adalah tempat pertemuan abadi selanjutnya

Terik matahari membakar tengkuk dan pipi, mereka tak pernah peduli dengan jadi apa wajah mereka
Karena wajah Indonesia lebih berharga dari itu semua

Aspal jalanan membuat keakraban, ikatan tangan yang saling merantai memperjuangkan bahwa "kekayaan Indonesia adalah milik Indonesia"
Para pengambil kebijakan tak boleh dibiarkan bebas
Karena rakyat harus terus bersuara bukan hanya menusuk kertas suara

Kala senja mulai menyapa
Rasa lapar naik ke kepala
Haus semakin mendera
Keringnya kerongkongan tak melemahkan suara
Mereka tak pernah peduli itu semua
Karena mereka lebih peduli pada nasib bangsa dan generasi selanjutnya

Di batas senja mereka merangkul
Memenuhi retina dengan jingganya kepulan asap yang membumbung ke langit Indonesia
Hanya adzan yang membubarkan mereka, bukan untuk mundur hanya untuk menitipkan salam pada Rabb untuk para ibu di rumah

Uang kertas tak bisa membungkam mulut mereka, karena mereka bukan 'tikus dan ayam berdasi'
Mereka bukan generasi apatis yang hanya mementingkan diri sendiri

Jika memang generasi batas senja itu masih ada
Ku berharap kau lah orangnya

Batas Senja Batas Senja Reviewed by Julia Febrianti-Haris Fadhillah on September 21, 2019 Rating: 5

1 komentar:

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.