Solusi dan Upaya / Cara Mengatasi Masalah Sosial di Masyarakat

 

1. Kebodohan

   Upaya - upaya untuk mengatasi masalah kebodohan dapat dilakukan dengan cara - cara berikut.
   a. Memperluas kesempatan belajar bagi semua orang.
   b. Membebaskan biaya pendidikan dengan memberikan subsidi pendidikan melalui sekolah - sekolah.
   c. Mengembangkan gerakan orang tua asuh untuk memberikan pertolongan pada anak - anak usia sekolah yang terbentuk pada masalah biaya pendidikan. 
   d. Mendirikan unit - unit sekolah baru yang merata dan tersebar di seluruh pelosok tanah air.
   e. Menyediakan sarana dan prasarana belajar, seperti perpustakaan desa, taman bacaan, museum, dan balai latihan kerja.
   f. Program sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagi siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka, siswa dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
   g. Program pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus - kursus seperti menjahit, perbengkelan, ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak - anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan keterampilan.

   2. Pengangguran

   Ada berbagai cara untuk mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut.

   A. Peningkatan Mobilitas Tenaga Kerja dan Modal

   Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang ada dan melatih ulang keterampilannya, sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industri (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi masalah pengangguran struktural.

   B. Menggalakkan Program Transmigrasi

   Program transmirasi merupakan cara efektif meratakan pembangunan, dan jumlah penduduk, serta untuk mengatasi masalah pengangguran. Transmigrasi adalah solusi terbaik untuk mengatasi pengangguran jika diikuti dengan memberikan pelatihan dan pemberian modal untuk membuka usaha di wilayah transmigrasi. Dengan demikian terdapat lapangan pekerjaan baru dan mengurangi jumlah pengangguran.

   C. Penyediaan Informasi Tentang Kebutuhan Tenaga Kerja

   Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi mengenai tempat - tempat yang sedang membutuhkan tenaga kerja. Masalah pengangguran dapat muncul karena seorang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. masalah tersebut adalah masalah penyampaian informasi.

   Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan sistem informasi yang memudahkan orang mencari pekerjaan. Sistem tersebut dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Dapat juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah - sekolah kejuruan, kampus, balai latihan kerja, dan bursa kerja.

   D. Pertumbuhan Ekonomi

   Pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal, pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara. Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakkan perusahaan untuk meningkatkan diri (karier dan gaji) tanpa harus beprindah ke perusahaan lain.

   Menurut Keynes, pengangguran yang disengaja terjai bila orang lebih suka menganggur daripada harus bekerja dengan upah rendah. Di sejumlah negara, pemerintah menyediakan tunjangan / santunan bagi para pengangguran. Bila upah kerja rendah, maka orang lebih suka menganggur dengan mendapatkan santunan pengangguran. Untuk mengatasi pengangguran jenis ini diperlukan adanya dorongan - dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja.
 
   Pengangguran tidak disengaja terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Dalam jangka panjang masalah tersebut dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi.

   E. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja

   Pengangguran disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di negara kita, mengingat sejumlah besar pengangguran adalah orang yang belum memilii keterampilan atau keahlian tertentu.

   F. Meningkatkan dan mendorong kewirausahaan

   Adanya UKM dengan pemberian modal yang diberikan oleh pemerintah dan kerjasama dengan pihak swasta dapat meningkatkan jumlah wiraswasta. Menumbuhkan jiwa wirausaha sejak sekolah dapat merubah paradigma dalam mencari pekerjaan. Hal inilah yang harus didukung oleh pemerintah. Mendukung kegiatan wirausaha kecil dan memberikan pelatihan - pelatihan wirausaha hingga memberikan pinjaman - pinjaman wirausaha dapat meningkatkan dan mendorong kewirausahaan. Kewirausahaan bukan saja dapat mengatasi pengangguran, tetapi juga merupakan bentuk usaha untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

   3. Kemiskinan

   Untuk mengatasi kemiskinan memang memerlukan perhatian dari semua pihak yaitu dengan melakukan upaya - upaya sebagai berikut.
   a. Membatasi pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana dan program keluarga sejahtera. Hal ini dimaksudkan agar   semua generasi yang lahir mempunyai potensi untuk memperoleh jaminan hidup yang memadai dari orang tuanya.
   b. Mengembangkan pendidikan terutama bagi lapisan ekonomi lemah yang tinggal di daerah - daerah pedesaan.
   c. Mengembangkan industri kecil di pedesaan dengan bimbingan teknis, pinjaman kredit, dan mengoordinasikan pemasaran hasil produk kerajinan melalui koperasi.
   d. Membudayakan hidup sederhana.
   e. Melaksanakan program inpres desa tertinggal antara lain dengan pinjaman kecil secara bergulir sebagai modal usaha di pedesaan.
   f. Membudayakan gemar menabung.
   g. Membudayakan pemakaian produk dalam negeri, dan lain - lain.

   4. Kesehatan

   Untuk menanggulangi masalah kesehatan dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut.
   a. Peningkatan gizi masyarakat.
   b. Pelaksanaan Imunisasi.
   c. Penambahan fasilitas kesehatan.
   d. Penyediaan pelayanan kesehatan gratis.
   e. Pengadaan obat generik.
   f. Penambahan jumlah tenaga medis.
   g. Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat.

Kejahatan

   Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kejahatan.

   a. Peningkatan kesejahteraan rakyat untuk mengurangi pengangguran yang dengan sendirinya akan mengurangi kejahatan.

   b. Memperbaiki sistem administrasi dan pengawasan untuk mencegah terjadinya penyimpangan - penyimpangan.

   c. Peningkatan penyuluhan hukum untuk memeratakan kesadaran hukum rakyat.

   d. Menambah personil kepolisian dan personil penegak hukum lainnya untuk lebih meningkatkan tindakan represif maupun preventif.

   e. Meningkatkan ketangguhan moral serta profesionalisme bagi para pelaksana penegak hukum.

   6. Konflik

   Usaha untuk meredakan pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan dinamakan akomodasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk penyelesaian konflik tersebut, antara lain sebagai berikut.

   A. Abitrasi

   Abitrasi yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga. dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum yang memberikan keputusan, dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak yang berkonflik dengan memberi sanksi yang tegas.

   b. Mediasi

   Mediasi merupakan penghentian pertikaian oleh pihak ketiga, tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat.

   C. Konsiliasi

   Konsiliasi yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak - pihak yang berselisih, sehingga tercapai persetujuan bersama.

   D. Stalemate

   Stalemata yaitu keadaan ketika kedua belah pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang. Lalu berhenti pada suatu titik tidak saling menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua belah pihak tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur.

   E. Adjudication (Ajudikasi)

   Adjudication, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan dengan mengutamakan sisi keadilan dan tidak memihak kepada siapapun.

   7. Kenakalan Remaja

   Hal - hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah sebagai berikut.

   a. Tindakan Preventif

   Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan oleh pihak berwajib sebelum penyimpangan sosial terjadi agar suatu tindak pelanggaran dapat diredam atau dicegah. Pengendalian yang bersifat preventif umumnya dilakukan dengan cara bimbingan, pengarahan dan ajakan.

   Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan dengan cara berikut.

   1) Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja.

   2) Mengetahui kesulitan - kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan - kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran dalam bentuk kenakalan.

   3) Usaha pembinaan remaja, dapat dilakukan dengan cara berikut.

   a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

   b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etika.

   c. Menyediakan sarana - sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.

   d. Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar keadaan sosial keluarga, maupun masyarakat dimana terjadi banyak kenakalan remaja.

   b. Tindakan Represif

   Tindakan Represif adalah suatu tindakan aktif yang dilakukan pihak berwajib pada saat penyimpangan sosial terjadi agar penyimpangan yang terjadi dapat dihentikan.

  

   Usaha menindak pelanggaran norma - norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan menerapkan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.

   Tindakan represif terhadap kenakalan remaja dapat dilakukan dengan cara berikut.

   1) Di rumah, remaja harus menaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Di samping itu, perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orang tua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama, sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.

   2) Di sekolah, kepala sekolah yang berwenang dalam pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Akan tetapi, hukuman yang berat seperti menskors maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru, dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan - kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya, tindakan represif dapat diberikan dalam bentuk peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara, dan sebagainya tergantung dari pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan.

   c. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

   TIndakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku si pelanggar dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, hal ini sering ditanggulangi oleh lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.

   Dari pembahasan mengenai penganggulangan masalah kenakalan remaja ini, perlu ditekankan bahwa segala usaha harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan dan iman sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

   8. Kependudukan

   Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah - masalah kependudukan. Upaya yang dijalankan pemerintah untuk mengatasi masalah kependudukan, antara .lain sebagai berikut.

   a. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana. 

   b. Melaksanakan program transmigrasi.

   c. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.

   d. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya.

   9. Kebakaran

   Kebakaran pemukiman sangat meresahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita. Caranya sebagai berikut.

   a. Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.

   b. Merawat jaringan listrik, kabel yang mulai mengelupas harus diganti.

   c. Mematikan kompor setelah memasak.

   d. Berhati - hati menggunakan lilin dan korek api.

   Selain kebakaran pemukiman, kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan hijau hutan akan semakin berkurang.

   10. Kemiskinan

   Mengurangi kemiskinan dapat dilakukan dengan beberapa program pemerintah yang mengedepankan kepentingan rakyat. Program tersebut, antara lain sebagai berikut.

   a. Meningkatkan pendidikan rakyat. Pendidikan harus dapat dicapai oleh semua kalangan dengan melaksanakan wajib belajar. Program ini bertujuan menciptakan anak Indonesia yang cerdas, berintelektual tinggi, serta dapat berguna bagi kepentingan bangsa dan negara.

   b. Membuka banyak lapangan kerja. Program ini merupakan salah satu langkah efektif untuk menekan kemiskinan karena dengan adanya lapangan pekerjaan, maka seseorang akan bekerja dan mendapat penghasilan untuk kesejahteraan keluarganya.

   c. Stop eksplorasi / pengurasan kekayaan alam Indonesia oleh perusahaan asing. Banyak kekayaan Indonesia yang dikelola oleh pihak asing dengan alasan kita tidak mampu. Padahal jika kekayaan alam Indonesia dikelola sendiri, maka hasil pengelolaannya akan dinikmati oleh rakyat

Solusi dan Upaya / Cara Mengatasi Masalah Sosial di Masyarakat Solusi dan Upaya / Cara Mengatasi Masalah Sosial di Masyarakat Reviewed by Julia Febrianti-Haris Fadhillah on September 12, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.