Gubahan : HarFadhillah
Lagi, aku bermimpi tentang mesti
Lagi, aku terbangun dengan linangan
Sepertinya aku hanya berlalu mencari tempat pelarian
Berusaha memetik arti dari kehidupan
Aku ingin rebah berselimut bintang, beralas daun, bermandikan senandung sepi
Aku ingin sendiri menjahit semua kain harapan yang terkoyak
Merangkai kembali mimpi yang pecah, menusuk ke dinding hati
Perih yang tak terlukiskan dengan kuas manapun
Luka yang tak tertuliskan dengan huruf apapun
Hanya bisa menahan linangan dengan senyum yang kupaksakan
Mesti, kata yang aku rawat dengan api semangat
Sebuah tempat yang sering ku kunjungi dalam mimpi
Apakah aku sampai ? atau seperti mimpi-mimpiku sebelumnya, jatuh dari semua yang kurindu
Aku merindukan sesuatu yang bahkan belum pernah aku alami
Aku memestikan sebuah jalan yang ku tak tau di mana ujungnya
Jika pikirku berujar "jalani saja"
Hatiku seketika membantah "mesti"
di situlah aku tau, bahwa seorang hamba mesti bertanya pada hatinya
Aku ingin tiba, bersama dirimu, mengabadikan semua kisah klasik ini
Mengobrol sepanjang waktu seperti waktu-waktu kita yang sempit di dunia
Mesti, kita mesti tiba
Mesti
Reviewed by Julia Febrianti-Haris Fadhillah
on
April 03, 2020
Rating:
Assalamu'alaikum pak harfadh, saya salah seorang murid bapak, sekarang udh kuliah, dulu di SMAN 68 hihi...saya cuma mau bilang puisi bapak semuanya keren, tulisan" nya juga selalu sampai ke hati saat membacanya. Tiba tiba keinget nama blog bapak, jadi saya buka deh kali aja banyak tulisan baru yang belum saya baca hihi... Kangen muhasabah diri sama pak harfadh lagi wkwk, kangen ceramah bapak apalagi.... Makasihh banyak sudah menginspirasi saya ya pak... Doakan saya selalu pak...
BalasHapus