Jauh sebelum agama Hindu dan Budha dibawa oleh masyarakat atau saudagar China dan India. Masyarakat Indonesia telah memiliki dua kepercayaan utama yaitu animisne dan dinamisme.
Meskipun dua kepercayaan dan dua agama tersebut telah mendominasi pandangan masyarakat Indonesia, namun Islam tak mengalami kendala yang berarti dalam melakukan penyebarannya.
Tidak perlu waktu lama kini agama Islam tumbuh dan berkembang menjadi agama dengan mayoritas penduduk yang menganutnya. Kini agama Islam berkembang dengan sangat cepat dan menjadi agama dengan pemeluk terbesar di Indonesia.
Meskipun demikian, agama Islam tetap mengajarkan untuk saling menghormati dan tolerensi terhadap agama lainnya seperti agama Kristen, Hindu, Budha, dan kepercayaan lainnya di Indonesia.
Mengapa Islam Bisa Cepat Diterima oleh Masyarakat Indonesia?
Pada kesempatan ini wisatanabawi akan mengulas tentang alasan mengapa agama Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Indonesia. Silahkan simak penjelasan dan ulasannya berikut ini.
1. Syarat Masuk Islam yang Mudah
Alasan pertama mengapa Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Indonesia adalah persyaratannya yang begitu mudah. Seseorang sudah menjadi penganut agama Islam apabila telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyakininya dari hati.
Selain itu, para penyebar agama Islam dari golongan wali Allah juga memiliki strategi yang bijaksana dan sabar.
Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia jaman dulu telah memiliki kepercayaan yang melekat bahkan hingga kini yaitu animisme dan dinamisme.
Maka dari itu, wali Allah tersebut memodifikasi agama Islam dengan kepercayaan tersebut agar mudah diterima dan dipahami. Namun tetap dalam ajaran Islam dan tidak menyimpang.
2. Disebarkan Dengan Cara Damai
Tidak memerlukan kekerasan maupun pemaksaan, para penyebar agama Islam di tanah Indonesia ini justru menggunakan cara yang damai dan aman.
Selain itu, ajaran Islam pada awalnya juga disesuaikan dengan kepercayaan dan budaya bangsa Indonesia yang berbau klenik.
Contoh dari kedamaian dan perpaduan ajaran Islam dengan budaya bangsa Indonesia adalah tetap memperbolehkan acara kenduri atau acara kirim leluhur untuk nenek moyang namun tetap menyelipkan doa-doa dengan menyebut nama Allah.
Selain wali Allah, Islam juga dibawa masuk ke Indonesia oleh saudagar Gujarat India. Karena berasal dari india tentu masih mengandung ajaran Hindu yang cukup kental. Hal tersebutlah yang menyebabkan agama Islam mudah dipahami dan diterima masyarakat Indonesia.
3. Islam Tidak Mengenal Kasta dan Mulai Runtuhnya Kerajaan Hindu Budha
Selain animism dan dinamisme, terdapat dua agama besar lain yang dulu menjadi agama dengan pemeluk terbesar yaitu agama Hindu dan Budha. Dalam ajaran Hindu terdapat beberapa kasta yang membedakan satu golongan dengan golongan lainnya.
Agama Hindu mengenal dan memberlakukan empat kasta.
Kasta dalam agama Hindu yaitu :
- Brahmana (pandita, pribumi, dan rohaniawan)
- Kasta ksatria (pekerja pemerintahan)
- Kasta waisya (petani, nelayan, pedagang)
- Kasta sudra (pelayan dan budak)
Di luar empat kasta besar tersebut terdapat pula dua gologan yaitu kaum paria (pelayan kasta brahmana dan ksatria) dan kaum cendala (anak hasil perkawinan dengan bangsa asing).
Dengan berlakunya system kasta tersebut masyarakat merasa dibeda-bedakan berdasarkan golongan dan keturunan.
Islam sebagai agama yang dirahmati oleh Allah, memiliki pandangan bahwa seluruh manusia memiliki derajat dan kedudukan yang sama. Factor pembeda kedudukan dalam Islam satu-satunya adalah taqwa atau kadar keimanan.
dengan adanya pandangan tersebut, banyak masyarakat yang bergolongan rendah berbondong-bondong masuk agama Islam untuk mendapatkan persamaan derajat.
4. Ibadah yang Sederhana
Tak hanya masalah syarat masuk yang mudah, factor lain yang menyebabkan Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Indonesia adalah proses ibadah yang sederhana dan mudah.
Berbeda dengan agama lain yang membutuhkan biaya dalam jumlah yang cukup fantastis untuk masalah ibadah. Agama Islam memiliki ibadah yang begitu mudah dan tidak perlu biaya sedikitpun.
Terdapat 5 rukum Islam yang wajib dipenuhi dan dilaksanakan oleh seluruh umat Islam diantaranya syahadat, sholat, puasa, zakat, dan naik haji (bagi yang mampu).
Untuk masalah zakat dan naik haji hanya diberlakukan bagi umat Islam yang mampu baik secara finansial maupun fisik.
Sedangkan untuk ibadah sholat dan puasa terdapat keringanan untuk tidak mengerjakan bagi masyarakat yang menderita sakit atau dalam kondisi tertentu.
Jadi dalam agama Islam terdapat aturan yang sangat memudahkan bagi penganutnya dalam menjalankan ibadahnya.
5. Syariat Islam Bersifat Fleksibel
Selain syarat dan cara ibadahnya yang begitu mudah, terdapat satu faktor lain yang menjadi penyebab Islam mudah diterima masyarakat Indonesia yaitu syariat atau peraturannya yang bersifat fleksibel dan tidak kaku.
Salah satu contoh dari fleksibilitas syariat Islam terdapat dalam hal cara peribadatan, di mana ketika sedang sakit umat Islam diperbolehkan untuk melakukan sholat dengan duduk, tidur, atau bahkan hanya melalui kedipan mata.
6. Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Majapahit sebagai kerajaan terbesar di nusantara memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kepercayaan masyarakat Indonesia di jaman dulu.
Majapahit sebagai kerajaan yang menganut agama Hindu dan Budha menyebabkan masyarakatnya juga menganut agama tersebut.
Dengan runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15 menyebabkan penyebaran agama Islam menjadi lebih mudah dan tidak mendapat kendala yang berarti.
Apalagi dengan runtuhnya kerajaan Majapahit di Indonesia, disertai dengan masuknya agama Islam di Indonesia dan munculnya kerajaan Demak.
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang menjadi cikal bakal semakin berkembangnya Islam di Jawa.
Karena sejak adanya kerajaan Demak, terdapat anggota Walisongo yang dengan gencar menyebarkan agama Islam di Jawa dan di Indonesia.
7. Disebarkan Melalui Kesenian
Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki beragam suku, etnik, ras, dan kesenian yang berbeda-beda.
Menyadari hal tersebut para penyebar agama Islam tentu tak mau menyia-nyiakan kesempatan dengan melakukan akulturasi agama Islam dan kesenian yang berkembang.
Contohnya adalah penyebaran agama Islam di tanah jawa oleh sunan Kalijaga dengan mempertunjukan kesenian wayang kulit yang dipadukan dengan filosofi dan syariat Islam agar mudah untuk dipahami.
Selain Sunan Kalijaga dengan wayang kulitnya, terdapat satu wali Allah yang memadukan agama Islam dengan kesenian Indonesia.
Beliau adalah sunan Bonang yang menggunakan alat musik gamelan dan gending untuk menyebar agama Islam.
8. Memiliki Nilai yang Sama dengan Sifat Masyarakat Indonesia
Berbicara mengenai bangsa Indonesia pasti terkenal akan sifat keramah-tamahannya dan sifat tolong menolong. Selain itu, masyarakat Indonesia juga memiliki filosofi untuk terus bergotong royong membantu sesame yang membutuhkan.
Nilai-nilai tersebut sama persis dengan inti sari dari agama Islam yaitu menyebar kebaikan dan saling tolong-menolong satu sama lain tanpa membedakan ras, suku, dan agama.
Selain itu, sifat masyarakat bangsa Indonesia yang ramah tamah juga mempermudah dalam melakukan penyebaran agama Islam karena tak menemukan perlawanan yang berarti.
Tidak ada komentar: