Ingin Rebah
Berselimut Bintang
Malam ini
begitu dingin, bukan karena udara, namun sikap dunia yang lagi tak berpihak
padaku
Harusnya aku
merasakan tenang dalam kesunyian, namun pekikan suara hati membuat semua seakan
bising tak karuan
Malam ini
begitu menyakitkan, bukan karena penyakit, namun aku yang terluka atas apa yang
sedang kuperjuangkan
Aku penat, perasaan
manusiawi yang tak bisa dimaklumi, setiadaknya oleh mereka yang selalu
menuntukku ada
Untuk semua
yang menggelayut di pundakku, bisakah kalian turun sejenak aku ingin rebah
Untuk semua
yang biasa mencari namaku, bisakah kalian sejenak mendengarku aku sedang patah
Namun aku
tak ingin menangis di depan kalian, aku hanya ingin mereka yang kuperjuangkan
merasakan apa yang aku usahakan
Karena itu
semua, aku ingin sendiri di sini rebah berselimut bintang, beralas air mata
yang jatuh ke tanah, bermandikan senandung sepi, beraromakan dedaunan yang
dihembusan angin pada penghujung malam tempat aku menanti pagi
Aku belum
tidur malam ini, dalam pejaman ku temukan mereka yang ingin kubahagiakan
Senyuman yang
ingin kulukiskan, serta tawa bahagia yang terus kuhamparkan
Aku sadar
bahwa dunia tak selalu menawarkan cerita bahagia, karena itu selalu ada do’a
dalam derasnya air mata
Lamat-lamat
kusebut nama mereka dalam do’a, itulah penguat agar tegakku tak rebah selamanya
berperasaan seperti manusia adalah rasa nyaman luar biasa. cantik, membaca ini saya jadi teringat dengan setiap orang terkasih yang lambat laun menghilang. saya rindu
BalasHapus