Urutan Kerajaan Islam di Nusantara dan Fakta Masing-masing Kerajaan

Penyusun : HarFadh Fadhillah

Urutan kerajaan Islam di Indonesia dari yang tertua adalah:

Kerajaan Tertua

1.     Kerajaan Perlak bediri tahun 840-1292 M

Selanjutnya :

1.      Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)

2.      Kesultanan Malaka (1400–1511)

3.      Kesultanan Demak (1475–1548)

4.      Kesultanan Ternate (1486 – sekarang)

5.      Kesultanan Aceh (1496–1903)

6.      Kesultanan Banjar (1520–1860)

7.      Kesultanan Banten (1527–1813)

8.      Kesultanan Cirebon (1430 - 1666)

9.      Kesultanan Mataram (1588—1681)

10.  Kesultanan Palembang (1659-1823)  



Fakta Singkat Kerajaan Islam di Nusantara yang Paling Berpengaruh

ANGGAPAN bahwa Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia ternyata keliru. Dalam banyak literatur sejarah disebut bahwa Kesultanan Islam pertama dan tertua di Indonesia ialah Kerajaan Perlak.


Kerajaan Perlak bediri tahun 840-1292 M. 

Kesultanan Perlak atau Kerajaan Perlak diyakini para ahli sejarah merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berdiri di wilayah Aceh Timur. Perlak merupakan suatu daerah yang banyak ditumbuhi kayu atau berasal dari kata Peureulak. Nama Perlak diambil dari nama Kayu Perlak. Kayu jenis ini merupakan kayu khas daerah Perlak. Atas dasar ini lah kemudian daerah penghasil kayu Perlak disebut dengan Negeri Perlak. Setelah perdagangan semakin ramai di Selat Malaka, maka para pedagang pun menyebut Negeri Perlak sebagai Bandar Perlak. Kitab Negarakertagama menyebut negeri itu dengan nama Parlak. Sementara Marcopolo yang berkunjung ke negeri itu pada tahun 1292 mencatatnya dengan nama Negeri Ferlec

Kerajaan Samudera Pasai yang terletak di Aceh, merupakan kerajaan Islam tertua ke dua setelah kerajaan Peurlak. Kerajaan ini didirikan oleh Merah Silu atau yang kemudian menggunakan gelar berbahasa Arab, Malikul Saleh, sekitar tahun 1267. Kerajaan ini dikunjungi oleh Ibnu Batutah dan Marco Polo. Kerajaan ini jatuh setelah diserang Portugis pada tahun 1521. Wilayahnya kemudian menjadi wilayah Kesultanan Aceh.  

 

Kerajaan selanjutnya adalah kesultanan Malaka yang didirikan oleh Parameswara, pangeran Sriwijaya yang melarikan diri ketika kerajaan Hindu Singapura ditaklukkan oleh Majapahit. Ia kemudian mendirikan Malaka di semenanjung Malaysia. Meskipun kesultanan ini beribukota di wilayah negara tetangga, kesultanan ini memiliki wilayah luas di kepulauan Riau dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini menjadi pusat dakwah Islam di nusantara. Kerajaan ini jatuh setelah diserang Portugis pada tahun 1511.  

 

Kesultanan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di pulau jawa, didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1475, awalnya sebagai negara bawahan Majapahit, namun lepas dan berdiri sendiri setelah Majapahit runtuh karena perang saudara. Kerajaan ini menjadi pusat persebaran Islam di pulau Jawa dan Indonesia Timur. Sejarah kerajaan ini tidak bisa dilepaskan dari Wali Songo, para penyebar Islam di Jawa. Demak runtuh setelah perang saudara selepas meninggalnya Sultan Trenggana dan kemudian digantikan oleh kerajaan Pajang dan akhirnya kesultanan Mataram.  

 

Kesultanan Ternate adalah salah satu kerajaan paling berpengaruh di Indonesia Timur. Kerajaan ini masuk Islam berkat pengaruh Sunan giri di pulau Jawa dan hubungan dengan kesultanan Demak. Raja pertama yang memakai gelar sultan adalah Sultan Zainal Abidin pada tahun 1486. Kesultanan ini sangat penting dalam perdagangan rempah-rempah di Maluku.  

 

Kesultanan Aceh didirikan di ujung utara pulau Sumatera oleh para pengungsi Champa yang menghindar dari serangan Vietnam dan bermukim disana. Raja Aceh yang terkenal adalah Sultan Iskandar Muda, dimana pada masanya Aceh menguasai bagian utara Sumatera dan semenanjung Malaysia. Aceh merupakan kerajaan terakhir yang mampu bertahan dan merdeka dari kekuasaan Belanda, hanya bisa ditaklukan pada tahun 1904.  

 

Kesultanan Banjar adalah kelanjutan dari kerajaan Hindu yaitu Negara Daha. Kerajaan ini masuk Islam karena hubungan dengan kesultanan Demak, dengan raja pertama yang masuk Islam adalah Sultan Suriansyah pada tahun 1520. Kerajaan ini berpusat di Banjarmasin dan berperan penting dalam persebaran Islam di Kalimantan. Kerajaan ini kemudian ditaklukkan oleh Belanda dan dihapuskan pada tahun 1860.  

 

Kesultanan Banten dan Cirebon didirikan oleh pasukan dari kesultanan Demak yang menyerang kerajaan Sunda karena kerjasama Sunda dengan Portugis yang saat itu dianggap musuh kerajaan-kerajaan di Indonesia besar karena penghancuran Malaka. Banten menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di bagian barat pulau Jawa dan merupakan pelabuhan yang dikunjungi Belanda ketika mereka pertama kali mengunjungi Indonesia di tahun 1596 dibawah pimpinan Cornelis de Houtman.  

 

Kesultanan Mataram merupakan kelanjutan kerajaan Pajang dan Demak sebagai pusat kekuasaan Islam di Jawa. Kerajaan ini mencapai puncaknya ketika masa pemerintahan Sultan Agung, yang hampir menyatukan seluruh pulau Jawa pada tahun 1630an. Kekuasaan Mataram mulai menurun ketika Mataram gagal menyerang Batavia dan karena penguasa setelah Sultan Agung tidak memiliki kemampuan memerintah yang kuat. Karena perang saudara yang diintervensi oleh Belanda, akhirnya Mataram dipecah menjadi berbagai kerajaan kecil, yaitu Surakarta, Yogyakarta, Paku Alaman, dan Mangkunegaran.  

 

Kesultanan Palembang merupakan kerajaan Islam di Sumatera Selatan yang didirikan oleh para bangsawan Jawa dari Demak yang melarikan diri menghindari kemelut seletah meninggalnya Sultan Trenggana di awal abad ke 17. Kesultanan ini memadukan kebudayaan Jawa dan Melayu dan menjadi pusat Islam di bagian selatan pulau Sumatera. Kerajaan ini runtuh setelah Sultan Mahmud Badarudin II kalah perang dengan Belanda

Urutan Kerajaan Islam di Nusantara dan Fakta Masing-masing Kerajaan Urutan Kerajaan Islam di Nusantara dan Fakta Masing-masing Kerajaan Reviewed by Haris Fadhillah on Februari 22, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.